Memiliki anak yang masih kecil ataupun pada usia sekolah dasar tentu memiliki tantangan serta keseruan tersendiri. Anak pada usia tersebut bukan hanya sedang bertumbuh badannya saja juga perkembangan mental. Tugas ibu dan ayahlah untuk membantu dan membimbingnya agar menjadi anak yang hebat. Hebat dalam banyak kemampuan juga peduli dengan sesama serta lingkungan. Namun, semua itu tak mudah terutama saat panemi sekarang ini dimana lebih banyak aktivitas di rumah.
Sebagai seorang ibu terutama yang memiliki anak sekolah, kondisi sekarang ini tidaklah mudah. Selama lebih dari satu tahun sejak pandemi melanda, berbagai kegiatan terpaksa berubah. Bukan hanya bekerja dan beribadah saja, belajar pun akhirnya harus dilakukan secara daring atau online. Tentunya tugas seorang ibu menjadi bertambah, selain mengurus keluarga, rumah ditambah menjadi seorang guru. Guru yang harus mampu menangani apapun kondisi anak termasuk saat jenuh dan bosan melanda.
Sebuah kondisi yang bukan hanya dialami oleh anak-anak saja juga oleh berbagai kalangan usia. Anak-anak yang terbiasa dapat beraktivitas diluar rumah baik itu bersekolah ataupun bermain, kini berubah. Selama setahun lebih beraktivitas di rumah, membuat anak bosan dan seringkali menjadikannya rewel. Meminta pengertian dari anak bukanlah hal mudah karena pemahamannya tak seluas orang dewasa. Mau tak mau sebagai ibu harus dapat menyampaikan dan membuat anak lebih paham dengan cara yang tepat.
Namun tetap saja si kecil meminta untuk dapat pergi bermain ke tempat wisata atau pun pusat pertokoan. Saat PSBB kembali diberlakukan dihampir semua kota di Indonesia, mau tak mau harus kembali berdiam di rumah. Dan kondisi seperti seringkali membuat anak semakin tidak betah di rumah. Dan tugas ibulah yang harus dapat membuat si kecil betah di rumah serta melakukan aktivitas seperti biasa termasuk sekolah secara daring. Dan berikut ini beberapa tips agar anak betah di rumah, diantaranya :
Ajak anak melakukan aktivitas selain mengerjakan tugas sekolah. Mengajak memasak bersama dapat menjadi sebuah hiburan sekaligus pelajaran. Anak dapat merasakan keseruan memasak serta menyicipi hasil masakannya. Dengan demikian anak memiliki sebuah kegiatan baru yang tak membosankan. Dapat dimulai dengan memasak makanan atau cemilan yang mudah dan ringan, seperti bolu kukus, cireng atau martabak goreng.
Libatkan anak dalam kegiatan disekitar rumah. Anda dapat melibatkan anak dalam berbagai kegiatan didalam rumah. Selain agar si kecil tak bosan, sekaligus mengajarkan untuk memiliki tugas. Membantu menyapu, mencuci piring dimulai dengan bekas makannya sendiri atau bercocok tanam serta menyiram halaman rumah. Dengan demikian anak akan memiliki tugas, sekaligus hal ringan untuk dilakukan selain mengerjakan tugas sekolah.
Menonton film bersama seluruh anggota keluarga. Di akhir pekan menonton bersama sebuah film kartun ataupun tema keluarga menjadi solusi yang mudah. Meluangkan waktu meski hanya menonton film di rumah sangat berarti bagi seluruh anggota keluarga.
Membuat piknik kecil di halaman rumah. Satu lagi yang dapat dilakukan untuk membuat anak lebih betah di rumah. Memasang tenda di teras rumah, membuat barbeque atau sekedar membakar jagung serta sosis akan sangat menyenangkan. Tanpa harus keluar rumah, ada banyak keseruan yang dapat dilakukan dan dirasakan.
Mengatur ulang kamar tidur anak. Yang satu ini dapat membuat mood anak lebih baik, menyusun, memajang buku serta mainan kesukaannya dapat membuat suasana berbeda. Anak menjadi memiliki tempat atau kamar tidur yang membuatnya betah melakukan berbagai hal didalamnya.
Dan masih banyak lagi hal-hal lainnya untuk membuat anak lebih betah berdiam di rumah. Tak perlu mengadakan bermacam-macam atau mengeluarkan banyak biaya, cukup dengan ide kreatif. Memanfaatkan apa yang ada di rumah dan sedikit inovasi, maka rumah menjadi tempat yang menyenangkan bagi anak.
Tulisan ini diikutsertakan dalam 30 days writting challenge sahabat hosting.
Memang mesti kreatif ibunya ya, Mbak..biar anak enggak bosan selama andemi di rumah aja. Terbayang kalau amsih anak kecil, anakku remaja jadi adik kaka ribut berdua ..paling sepedahan di sekitar rumah sebentar. Ibunya puar otak terus, diajakin masak-masakan, barenagn ngerjain kerjaan rumah, nonton film bareng, main ular tangga...sampai bosan idenya haha
BalasHapussalah satu sisi positif KDBR adalah bonding yg lebih kuat antar anggota keluarga ya mbak. Terutama ibu dan anak. Menrt saya si ibu juga harus ikhlas dan senang agar tidak stress di rumah mlulu...
BalasHapusMengatur ulang kamar tidur anak adalah hal yang menyenangkan buat saya dan anak, walaupun anak bungsu saya sudah usia 16 tahun, tetapi membersamainya mengatur ulang kamar tidurnya tetaplah hal yang menyenangkan.
BalasHapusPR besar nih memang buat para ortu selama pandemi ini agar anak-anak tetap betah di rumah, apalagi jika usia TK dan SD lagi aktif-aktifnya main di luar rumah.
BalasHapus